Stress dan Trauma Setelah Kecelakaan

Bookmark and Share
Di amerika serikat, lebih dari 6 juta kecelakaan lalu lintas terjadi tiap tahunnya. JIka anda pernah mengalami suatu kejadian kecelakaan lalu lintas, anda mungkin mempunyai dan merasakan perasaan-perasaan yang berbeda pada waktu kecelakaan dan hari-hari berikutnya setelah kecelakaan. Perasaan-perasaan yang mungkin anda rasakan antara lain:
  1. Shock
  2. Tidak percaya bahwa kecelakaan tersebut terjadi pada anda.
  3. Perasaan marah.
  4. Perasaan tegang dan cemas.
  5. Perasaan kawatir, ketakutan, gelisah.
  6. Merasa bersalah.
Sebagai tambahan, anda mungkin akan selalu mengingat kejadian kecelakaan yang menimpa anda dalam benak/pikiran anda. Anda mungkin punya pikiran atau perasaan seperti tidak bisa berhenti untuk memikirkan kejadian tersebut dan selalu teringat dalam pikiran anda.

Kebanyakan orang yang telah mengalami kecelakaan merasakan beberapa atau mungkin semua perasaan-perasaan diatas. Terkadang, perasaan-perasaan yang dirasakan dapat menjadi sangat kuat yang tetap ada atau menetap dari kehidupan normal setelah kecelakaan.

Apa perbedaan antara perasaan-perasaan normal setelah kecelakaan dan perasaan-perasaan yang menjadi lebih atau sangat kuat?.

Bagi kebanyakan orang yang mengalami kecelakaan lalu lintas, perasaan-perasaan yang mereka rasakan pada saat kecelakaan dan setelahnya akan menghilang seiring dengan berjalannya waktu. Akan tetapi, pada beberapa orang perasaan-perasaan yang mereka rasakan tidak menghilang atau perasaan tersebut menjadi lebih kuat, mengubah cara seseorang berpikir dan bertingkah laku. Perasaan-perasaan kuat yang menetap pada seseorang yang berlangsung lama dan mengganggu dalam kehidupan sehari-hari adalah tanda-tanda dari suatu kondisi atau keadaan yang disebut dengan stress setelah trauma/stress pasca trauma atau post traumatic stress. Jika anda mengalami stress pasca trauma, anda mungkin mempunyai beberapa gangguan atau masalah berikut ini:
  1. Perasaan-perasaan ketidakenakan, kegelisahan, kekawatiran yang berlangsung terus-menerus.
  2. Masalah atau gangguan dalam menyetir atau mengendarai kendaraan.
  3. Tidak menginginkan untuk dilakukan prosedur atau pemeriksaan medis.
  4. Mudah tersinggung, rasa cemas atau marah yang berlebihan.
  5. Mimpi buruk atau gangguan tidur.
  6. Adanya suatu perasaan bahwa anda tidak terhubung dengan kejadian-kejadian atau orang lain.
  7. Selalu teringat akan kejadian kecelakaan yang terjadi pada anda dan anda tidak dapat mengendalikannya.
Bagaimana anda menghadapi perasaan-perasaan yang anda rasakan setelah kecelakaan?

  1. Bicarakan dengan teman-teman dan keluarga anda selengkap-lengkapnya tentang kecelakaan yang menimpa anda dan bagaimana anda berpikir, merasakan dan bertindak pada waktu kecelakaan dan pada hari-hari setelah kecelakaan terjadi.
  2. Tetap aktif. Sering melakukan aktifitas fisik atau olahraga dan berpartisipasi dalam aktifitas-aktifitas apapun yang tidak mengganggu cedera yang anda derita. Dokter akan dapat banyak membantu anda, cara melakukan hal-hal tersebut dengan aman.
  3. Tindaklanjuti berkonsultasi dengan dokter. Dokter dapat memberikan rujukan ke unit pelayanan kesehatan lain apabila diperlukan. Dokter juga akan selalu memantau proses penyembuhan anda dan memberikan resep obat yang mungkin anda perlukan.
  4. Cobalah untuk kembali beraktifitas dengan rutinitas keseharian anda. Kecelakaan lalu lintas membuat beberapa orang membatasi apa yang mereka lakukan. Penting sekali untuk mencoba kembali beraktifitas seperti yang biasa anda kerjakan setiap hari, bahkan jika pada awalnya anda tidak merasa atau bisa nyaman serta takut dengan apa yang anda kerjakan
  5. Belajarlah untuk menjadi pengendara yang bersifat defensif/melindungi diri. Mungkin akan kesulitan untuk menyetir mobil kembali pasca terjadinya kecelakaan. Anda bisa mengurangi resiko terjadinya kembali kecelakaan atau cedera dengan hati-hati saat mengendarai kendaraan, selalu mengenakan sabuk pengaman dan hindari hal-hal yang menyebabkan anda bingung atau terganggu pada saat anda menyetir atau mengendarai kendaraan bermotor. Jangan atau hindari menyetir atau mengendarai kendaraan bermotor pada saat anda lelah. Jangan pernah minum alkohol atau obat-obatan terlarang serta obat-obat yang mempengaruhi bagaimana anda berpikir, berpendapat dan mengambil keputusan.

{ 0 comments... Views All / Send Comment! }

Post a Comment