Mencegah Gigitan Ular, Tindakan dan Pengobatannya

Bookmark and Share
Bagaimana kita bisa menghindari gigitan ular?. Ular paling aktif bergerak pada musim semi, awal musim panas dan musim hujan. Kebanyakan kasus gigitan ular terjadi antara bulan april dan oktober, pada saat suhu/cuaca panas dan menjadi kebiasaan ular dalam beraktifitas diluar tempat persembunyiannya. Meskipun rata-rata ular yang ada tidak berbisa/beracun, ada beberapa jenis ular yang beracun. Beberapa jenis ular beracun tersebut diantaranya: rattlesnakes, copperheads (sejenis ular yang berbisa kepalanya berwarna tembaga), cottonmouths and coral snakes dan lainnya. Tiap tahun, hampir 8.000 kasus gigitan ular berbisa di amerika serikat. Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat anda lakukan untuk mengurangi resiko terkena gigitan ular:
  • Apabila pagar halaman anda terbuat dari tanaman hidup, pangkas dan rampingkan secara rutin, jaga rumput dihalaman rumah anda agar tetap selalu anda potong teratur jangan biarkan menjadi lebat dan hilangkan semak-semak yang ada dan tempat-tempat kosong didekatnya. Hal-hal tersebut akan mengurangi jumlah tempat-tempat dimana ular menyukai dan menjadi habitat tempat tinggalnya.
  • Jangan biarkan anak-anak bermain di tempat-tempat yang kosong dan dikerumuni dengan semak-semak atau gulma.
  • Selalu gunakan penjepit saat memindahkan kayu bakar, barang bekas/usang dan semak-semak/gulma. Ini akan membuat anda aman dari ular yang mungkin bersembunyi dibawahnya.
  • Saat anda melewati daerah dengan rumput dan gulma yang tinggi, tusuk-tusuk, sodok-sodok daerah didepan anda dengan menggunakan tongkat panjang atau tiang tinggi untuk menakut-nakuti atau mengusir ular yang bersembunyi.
  • Kenakan pakaian longgar, celana panjang dan sepatu bot tinggi saat bekerja atau berjalan-jalan pada daerah tempat habitat ular.
  • Jangan pernah memegang ular, bahkan jika sudah mati sekalipun. Jika anda melihat ular, dengan perlahan, pelan-pelan mundur/jauhi ular tersebut.
  • Selalu tidur pada ranjang tempat tidur yang anda bawa saat kemping di daerah habitat ular.
  • Perhatikan dan ketahui adanya ular jika anda sedang berenang atau menyeberangi sungai, danau atau pada saat banjir dan kondisi sejenis lainnya.
  • Belajarlah untuk mengenali berbagia ular beracun dan selalu menghindarinya.
Apa saja tanda-tanda gigitan ular?

Anda mungkin tidak selalu tahu anda telah digigit oleh seekor ular, khususnya jika anda tergigit ular di dalam air atau rumput yang lebat atau tinggi. Beberapa tanda dan gejala gigitan ular antara lain:
  1. Adanya 2 tanda tusukan pada luka.
  2. Kemerah-merahan atau bengkak disekitar luka
  3. Nyeri hebat.
  4. Mual-mual dan muntah
  5. Sulit/susah bernafas.
  6. Seperti gejala demam misalnya berkeringat.
  7. Mati rasa atau rasa perih
  8. Penglihatan kabur.
  9. Diare/mencret
  10. Pingsan
  11. Kejang-kejang
  12. Nadi cepat
Apa yang sebaiknya anda lakukan jika terkena gigitan ular?
  1. Tetap santai dan segera menghubungi/minta bantuan.
  2. Jika anda sendirian, cobalah pergi ke rumah sakit terdekat sesegera mungkin.
  3. Batasi pergerakan anda sebanyak mungkin dan cobalah untuk menjaga agar posisi gigitan/luka berada dibawah posisi jantung. Dengan begitu akan dapat mengurangi penyebaran bisa ke anggota tubuh lainnya.
  4. Lepaskan semua benda-benda atau perhiasan atau pakaian yang ketat disekitar gigitan sebelum timbul pembengkakan.
  5. Cobalah untuk mengingat ular yang anda lihat seperti warna, bentuk dan tanda-tandanya. Ini akan membantu dalam pengobatan nantinya.
  6. Tutup gigitan dengan bersih dan balutlah dengan perban kering.
Apa saja yang tidak perlu anda lakukan saat terkena gigitan ular?
  1. Jangan pernah menaruh es pada gigitan ular atau merendam luka di dalam air
  2. Jangan pernah memotong tempat yang telah digigit.
  3. Jangan pernah mencoba menghisap bisa keluar dari luka akibat gigitan ular.
  4. Jangan pernah memasang tourniquet atau mencoba untuk menghentikan aliran darah ke atau dari gigitan ular.
  5. Jangan pernah coba untuk menangkap atau menjebak ular.
  6. Jangan minum alkohol untuk mengurangi rasa nyeri karena gigitan ular.
  7. Jangan minum minuman berkafein seperti kopi atau colas setelah anda terkena gigitan ular.
Pengobatan/Therapi Gigitan ular

Meskipun anda digigit oleh ular yang tidak berbisa/beracun, tetap diperlukan perawatan luka yang tepat agar sembuh dengan sempurna. Korban gigitan ular memerlukan suntikan tetanus booster jika korban tidak pernah diimunisasi tetanus dalam 5 tahun terakhir. Basuhlah luka gigitan dengan sabun antiseptik dan air. Periksa luka jika terjadi kerusakan atau ada kotoran.

Ikuti langkah-langkah berikut ini:
  • Hindari atau cegah terkena gigitan yang kedua atau ada korban baru. Ular dapat terus menggigit dan menyuntikkan bisa dengan gigitan berturutan sampai mereka kehabisan bisa.
  • Kenali dan gambarkan ular tersebut, tapi hanya jika hal tersebut bisa dilakukan tanpa resiko yang berarti misalnya terjadi gigitan kedua atau ada korban lain.
  • Dengan aman dan cepat kirim korban ke fasilitas kesehatan kecuali ular yang menggigit telah teridentifikasi sebagai ular yang tidak berbisa. Ingatlah, kesalahan dalam mengidentifikasi dapat berakibat fatal dan menimbulkan hilangnya nyawa seseorang. Sebuah gigitan tanpa gejala-gejala awal dapat tetap menjadi gigitan berbahaya atau bahkan fatal.
  • Sediakan perawatan medis darurat dalam batas-batas kemampuan anda:
    • Lepaskan benda-benda yang mengganggu seperti cincin atau perhiasan lain yang dapat memotong aliran darah jika daerah gigitan bertambah lebar.
    • Jika lokasi anda jauh dari transportasi untuk membawa korban ke fasilitas pelayanan kesehatan dan akan memakan waktu lama, anda sebaiknya memakai kayu untuk membalut anggota tubuh yang terpengaruh gigitan. Ingat jika anda menggunakan kayu, pastikan luka gigitan tidak terjadi pembengkakan yang cukup besar. Periksalah untuk memastikan jari kaki dan tangan tetap terlihat merah muda dan hangat, yang mengindikasikan anggota badan tidak mengalami kematian, peredaran darah lancar, dan rasa nyeri yang tidak hebat.
    • Pada saat anda memakai alat penghisap mekanik (seperti sawyer extactor) telah direkomendasikan oleh banyak pihak yang berwenang terdahulu, Sangat tidak mungkin bahwa hal itu akan menghilangkan secara signifikan jumlah bisa, dan berkemungkinan bahwa penghisapan sebenarnya dapat meningkatkan kerusakan jaringan lokal.
  • Dua prinsip petunjuk dalam perawatan yang sering bermasalah selama evakuasi dari tempat yang jauh dengan pelyanan kesehatan:
    • Pertama, korban sebaiknya mendapatkan fasilitas perawatan darurat secepat mungkin untuk mendapatkan antibisa yang dapat menjadi penyelamat jiwa korban.
    • Kedua, anggota tubuh lain yang dapat terpengaruh racun/bisa karena penyebaran dan penyerapanracun sebaiknya diminimalisir sekecil mungkin.
Pengobatan Medis
Dokter akan melakukan perawatan pada kondisi-kondisi yang mengancam keselamatan jiwa terlebih dahulu. Korban dengan gejala sesak/kesulitan bernafas mungkin perlu suatu selang yang dipasang pada kerongkongan dan ventilator untuk membantu pernafasan korban. Korban yang mengalami shok perlu diberikan cairan infus intravena dan mungkin beberapa obat lain untuk menjaga aliran darah ke organ-organ vital.
  1. Dokter memberikan obat antibisa ular kepada korban gigitan ular pada korban dengan gejala dan tanda yang signifikan. Pengobatan ini dapat menyelamatkan nyawa atau anggota tubuh korban. terkadang Antibisa ular menyebabkan reaksi alergi, bahkkan shok anaphylactic. Jenis pengobatan pada korban shok perlu diberikan segera pengobatan medis dengan epinephrine dan obat-obat lainnya.
  2. Antibisa dapat juga menyebabkan penyakit atau gangguan pada serum selama 5-10 hari pengobatan. Gangguan pada serum berakibat demam, sakit persendian, gatal-gatal, pembengkakan kelenjar getah bening, lemas, tapi hal-hal tersebut tidak mengancam jiwa korban.
  3. Meskipun korban tidak menunjukkan tanda dan gejala yang berarti, mereka juga perlu dipantau selama beberapa jam, dan beberapa orang perlu dirujuk ke rumah sakit guna observasi.
  4. Dokter membersihkan luka dan melihat kerusakan-kerusakan karena taring ular dan adanya kotoran-kotoran pada luka. Suntikan tetanus akan diberikan jika korban tidak mempunyai suntikan tetanus dalam 5 tahun terakhir. Beberapa tipe luka mungkin memerlukan obat antibiotik guna pencegahan infeksi.
  5. Terkadang(jarang), dokter perlu mengkonsultasikan dengan ahli bedah jika ada bukti-bukti terjadinya sindrome kompartemen. Jika pengobatan dengan pengangkatan anggota badan dan pengobatan medis tidak berhasil, ahli bedah mungkin perlu memotong melewati kulit sampai kompartemen(ruang terpisah/petakan) yang terpengaruh, prosedur tersebut disebut dengan fasciotomy. Prosedur ini dapat mengurangi tingginya anggota tubuh yang bengkak dan tertekan, dengan potensi besar menyelamatkan lengan atau kaki.

{ 1 comments... Views All / Post Comment! }

Anonymous said...

\ / |""" ARE ANONYMOUS
\ | / | ARE LEGION
\ | / |""" DO NOT FORGIVE
\_/\_/ |___ DO NOT FORGET
~anonymous

Post a Comment