Tanda-Gejala, Pencegahan Penyakit Infeksi Menular Seksual

Bookmark and Share
Penyakit menular seksual adalah penyakit-penyakit infeksi yang dapat anda (seseorang) peroleh melalui hubungan seksual dengan orang-orang yang menderita penyakit infeksi seksual. Penyakit infeksi tersebut biasanya ditularkan melalui hubungan seksual melalui vagina atau lebih dikenal dengan vaginal intercourse, penyakit infeksi menular seksual/penyakit infeksi kelamin juga dapat ditularkan lewat hubungan seksual melaui anus atau anal sex, melalui hubungan seksual lewat mulut atau oral sex atau kontak dari kulit ke kulit dari penderita yang terinfeksi kepada orang lain yang sehat. Penyakit infeksi menular seksual disebabkan oleh virus atau bakeri. Penyakit infeksi menular seksual yang disebabkan oleh virus antara lain: hepatitis B, herpes, HIV dan Human Papilloma Virus (HPV). Penyakit infeksi menular seksual yang disebabkan oleh bakteri antara lain: clamidia/chlamydia, gonorrhea/gonoroe dan syphilis atau sipilis.

Apakah anda termasuk orang yang beresiko terkena penyakit infeksi menular seksual?

Jika anda pernah melakukan hubungan sex, anda mungkin orang yang mempunyai resiko terkena penyakit ini. Resiko anda akan lebih tinggi jika anda mempunyai pasangan seksual dalam jumlah yang banyak (sering berganti pasangan), melakukan hubungan seksual dengan seorang yang sering berganti pasangan atau melakukan hubungan seksual tanpa menggunakan kondom. Beberapa gejala-gejala umum dari penyakit infeksi menular seksual terlihat dalam daftar dibawah ini.

Berikut ini adalah daftar tanda dan gejala dari penyakit infeksi menular seksual:
  1. Rasa gatal di sekitar vagina dan atau keluarnya kotoran dari vagina pada wanita.
  2. Keluarnya cairan atu kotoran dari penis pada laki-laki.
  3. Nyeri selama hubungan seksual atu pada saat buang air kecil.
  4. Kerongkongan terasa sakit atau ada luka kerongkongan pada orang-orang dengan oral sex.
  5. Nyeri pada daerah sekitar anus pada orang-orang dengan anal sex.
  6. Luka memerah tanpa rasa sakit pada daerah kelamin, anus, kerongkongan dan atau lidah.
  7. Bintik merah pada kulit dan bersisik pada telapak tangan dan telapak kaki.
  8. Urine atau air kencing berwarna gelap, feses berwarna terang, mata dan kulit berwarna kuning.
  9. Timbul lepuh kecil pada daerah kelamin yang berubah menjadi koreng (kerak kering pd luka).
  10. Pembengkakan pada kelenjar limfe, demam dan nyeri atau rasa sakit pada seluruh tubuh.
  11. Gejala infeksi yang aneh, lelah yang tidak dapat dijelaskan mengapa, keringat malam, berat badan menurun.
  12. Kutil yang tidak jelas dan berwarna cerah/segar pada daerah kelamin.
Perlukah Diperiksakan Ke dokter?

Periksakanlah ke dokter jika anda mempunyai resiko tertular penyakit menular seksual, jika anda mempunyai gejala-gejala seperti yang disebutkan dalam daftar gejala di atas, atau jika anda merasa diri anda tertular penyakit ini. Penyakit infeksi menular seksual dapat menyebabkan masalah-masalah lain terutama masalah kesehatan jika dibiarkan tidak diobati.

Sebagai contoh, klamidia dapat menimbulkan masalah-masalah yang dapat menyebabkan wanita menjadi mandul/steril. HPV dapat menjadi pemicu timbulnya kanker servik atau kanker penis dan sipilis dapat mengarah terjadinya kelumpuhan atau paralisis/paralysis, gangguan mental, kerusakan jantung, kebutaan dan bahkan kematian.

Bagaimana mendiagnosa Penyakit ini?

Kebanyakan penyakit infeksi menular seksual dapat didiagnosa melalui suatu pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter, kultur atau pemeriksaan sekresi dari vagina atau penis atau melalui pemeriksaan darah.

Dapatkah penyakit infeksi menular seksual dicegah?

Penyakit infeksi menular seksual dapat dilakukan pencegahan. Satu-satunya cara yang pasti untuk mencegah penyakit ini adalah dengan tidak melakukan hubungan seksual. Jika anda melakukan hubungan seksual, anda dapat mengurangi resiko penularan dengan: hanya melakukan hubungan sek dengan seseorang yang tidak melakukan hubungan seksual dengan orang lain dan orang tersebut juga tidak terinfeksi penyakit infeksi menular seksual.

Anda sebaiknya selalu menggunakan kondom saat berhubungan sex, termasuk hubungan seksual secara oral ataupun anal.

Dapatkah kondom mencegahnya?

Kondom latex untuk laki-laki dapat mengurangi resiko seseorang dari penularan penyakit infeksi menular seksual jika digunakan atau penggunaannya secara benar. Gunakan kondom setiap kali anda berhubungan seksual. Kondom untuk wanita tidaklah seefektif seperti kondom untuk laki-laki, tapi sebaiknya digunakan pada saat pasangan pria tidak menggunakan kondom. Ingatlah,kondom tidak 100% aman dan tidak dapat melindungi anda dari kontak langsung dengan luka pada orang yang terinfeksi.

Hal-hal lain yang sebaiknya anda lakukan dalam mencegah tertularnya penyakit infeksi menular seksual.

Batasi jumlah partner atau pasangan kencan anda. Tanyakan kepada partner anda jika dia terinfeksi atau tidak dan ceritakan kepada partner anda apabila anda sendiri yang terinfeksi. Ceritakan juga tentang apakah anda sudah dilakukan pemeriksaan sehubungan dengan penyakit menular seksual dan juga apakah sebaiknya perlu dilakukan pemeriksaan.

Lihatlah tanda-tanda dari adanya penyakit infeksi menular seksual pada pasangan sex anda. Tapi yang perlu anda ingat bahwa penyakit infeksi menular seksual tidak selalu menyebabkan atau menunjukkan gejala-gejala. Jangan melakukan hubungan seksual jika pasangan anda sedang dalam pengobatan karena suatu penyakit infeksi menular seksual.

Bersihkan alat kelamin/genital anda dengan sabun atau air dan segera buang air kecil setelah melakukan hubungan seksual. Hal ini bisa membantu membersihkan keluar bakteri-bakteri/mikroorganisme sebelum bakteri-bakteri tersebut berkesempatan berkembang dan menginfeksi anda.

Apakah perlu menggunakan spermicide untuk membantu mencegah tertularnya penyakit infeksi menular seksual?

Jawaban dari pertanyaan diatas adalah tidak. Pernah ada satu pemikiran bahwa spermasida/spermicide dengan nonoxynol-9 dapat membantu mencegah penularan penyakit menular seksual seperti halnya membantu dalam mencegah kehamilan dengan merusak organisme yang menyebabkan penyakit. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa nonoxynol-9 dapat berakibat iritasi pada vagina dan servix pada wanita, dan juga meningkatkan resiko infeksi penyakit menular.

Pastikan untuk mengecek kandungan obat atau produk yang berhubungan dengan seks, seperti minyak pelumas atau lubricants dan kondom. Beberapa merek dagang obat atau produk tersebut mungkin ada yang ditambahkan zat nonoxynol yang dapat menimbulkan bahaya bagi kesehatan anda. Jika anda tidak yakin apabila spermasida atau produk dan obat lainnya mengandung nonoxynol-9, tanyakan hal ini kepada dokter sebelum menggunakannya.

{ 0 comments... Views All / Send Comment! }

Post a Comment