Ketika Cinta Bertepuk Sebelah Tangan.

Bookmark and Share
(Puisi) Ketika Cinta Bertepuk Sebelah Tangan
Oleh: Kamaluddin Ramdhan.

teriakanmu tak dapat aku hentikan
saat tangan jahil menggodamu
apalah dayaku
aku bukan kekasihmu
engkau bercerita tentang kekasihmu
aku hanya bisa tersenyum
karena aku tak ingin terlihat cemburu

ketika engkau pergi dari hadapanku
aku hanya bisa melihatmu menjauh
tanpa bisa berkata apa-apa
aku memang bukan kekasihmu
engkau cerita tanpa beban
tentang hidupmu
tentang mimpimu
tentang kesenanganmu
tentang semua
aku hanya bisa mendengarmu dengan seksama

karena aku tak ingin pergi dari dekatmu
aku hanya ingin melihat wajahmu
aku hanya ingin mendengar suaramu
walau itu semakin membuatku sakit
ketika engkau tak ada
hati ini belingsatan
kangen tak karuan
ketika engkau datang
perasaan jadi tak menentu
ingin bersikap biasa
tapi tak bisa
ingin berkata sewajarnya
tapi mulut jadi bungkam

engkau bersikap manja
aku biasa saja
engkau merajuk
aku tak sanggup menolak
engkau marah
aku hanya bisa bersedih
engkau menangis
aku tak bisa menghapus air matamu
apalah dayaku
aku bukan kekasihmu
aku hanya bisa memberi
aku tak kuasa meminta
merayumu adalah hal konyol
mengharapkanmu adalah suatu kebodohan
seberapa banyak orang akan menyakitimu
sebanyak itu pula aku akan tersakiti.


Fiksi kompasiana.

{ 0 comments... Views All / Send Comment! }

Post a Comment